Pages

Senin, 09 Desember 2019

Bimbingan Karir Peserta Didik SD/MI


BAB II
PEMBAHASAN

A.  Konsep Dasar Bimbingan Karier Peserta Didik di MI/SD
       Karier sering dimaknai identik dengan kenaikan pangkat atau golongan secara regular dan puncak karier terjadi ketika seseorang memegang jabatan structural. Karier juga dapat didefinisikan sebagai proses atau perjalanan yang terjadi pada individu sejak masa belajar hingga memiliki pekerjaan.
       Namun, jika pada lingkup pendidikan, karier dapat didefinisikan sebagai proses atau perjalanan siswa sejak masa belajar di sekolah, hingga ia menentukan jenjang pendidikan selanjutnya ingin kemana. Itu merupakan definisi singkat karier di lingkup pendidikan.
       Sedangkan, bimbingan karier itu sendiri mempunyai arti yakni. Menurut Rochman Natawidjaja (1990: 1) :
“Bimbingan karier adalah suatu proses membantu seseorang untuk mengerti dan menerima gambaran tentang diri pribadinya, dan gambaran tentang dunia kerja di luar dirinya, mempertemukan gambaran diri tersebut dengan dunia kerja itu untuk pada akhirnya dapat memilih bidang pekerjaan, memasukinya dan membina karier dalam bidang tersebut.”
       Sementara itu, jika menurut Mohamad Surya (1988: 31), ia menyatakan sebagai berikut:
“Bimbingan karier merupakan salah satu jenis bimbingan yang berusaha membantu individu dalam memecahkan masalah karier.”
       Dalam mencermati uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa bimbingan karier adalah suatu proses bantuan, layanan, pendekatan terhadap individu agar dapat mengenal dan memahami dirinya, merencanakan masa depan yang sesuai dengan bentuk kehidupan yang diharapkannya. [1]
       Dalam setting di MI/SD, bimbingan karier dipandang sebagai proses bantuan yang diberikan konselor kepada para siswa untuk membantu mereka mempersiapkan kariernya, memecahkan masalah-masalah karier, dan merencanakan masa depan yang sesuai dengan tujuan hidup yang diharapkannya. [2]

B.  Tujuan dan Prinsip Bimbingan Karier di MI/SD
a.      Tujuan Bimbingan Karier Di Sekolah MI/SD
Bimbingan karier sebagai salah satu bidang pelayanan bimbingan serta konseling di sekolah yang menduduki posisi strategis dalam kerangka persiapan karier siswa. Program tersebut dirancang dengan tujuan untuk menumbuhkan sikap mandiri bagi mereka dalam mengambil keputusan karier, meraih serta mempertahankan kariernya di masa depan.
Menurut Munandir, tujuan bimbingan karier di sekolah adalah agar siswa dapat memperoleh pemahaman tentang dunia kerja yang terbuka, serta untuk mengembangkan sikap kerja yang positif serta keterampilan menyusun rencana dan pengambilan keputusan kerja. Tujuannya adalah untuk lebih memfokuskan pada kemampuan siswa dalam memahami situasi dan kondisi dunia kerja, kemampuan dalam melihat peluang lowongan pekerjaan atau profesi yang ada di sekitar yang bisa diperebutnya, mengembangkan sikap positif terhadap suatu pekerjaan atau profesi, seperti etos kerja, dan kemampuan siswa dalam membuat rencana karier dan keputusan karier.
Menurut Maguire dan Killeeen, tujuan bimbingan karier dilihat dari beberapa aspek yaitu individual, sekolah, ekonomi dan sosial.
1.      Aspek Individual
Dilihat dari aspek individual, bimbingan karier bertujuan untuk membantu siswa dalam memperoleh kemampuan serta keterampilan belajar.
2.      Aspek Sekolah
Dilihat dari aspek sekolah, bimbingan karier bertujuan untuk membantu siswa dalam mencapai kesuksesan dalam memenuhi tugas-tugas sekolah.
3.      Dilihat dari aspek ekonomi dan sosial
Dilihat dari aspek ekonomi dan sosial, bimbingan karier bertujuan untuk membantu siswa agar di kemudian hari mampu mencapai status sosial ekonomi yang lebih baik.
Menurut Zunker, bimbingan karier yang telah dikembangkan bertujuan untuk membantu seseorang dalam memilih karier yang diawali dengan upaya pemahaman diri dan pemahaman lingkungan, serta pengambilan keputusan karier dan perencanaan hidup.      
Berdasarkan beberapa rumusan tujuan bimbingan karier tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan bimbingan karier di sekolah adalah,
1.      Siswa dapat memahami dirinya dalam hal minat, abilitas, kepribadian, nilai-nilai dan sikap, serta kelebihan dan keterbatasan-keterbatasan yang dimilikinya.
2.      Siswa dapat memahami dunia kerja seperti berbagai jenis karier dan peluang untuk mencapainya.
3.      Siswa dapat menemukan potensi diri dengan kesempatan pilihan karier yang sesuai dengan potensi dirinya.
4.      Siswa dapat memperoleh kemandirian dalam membuat keputusan karier yang sesuai dengan potensi dirinya.
5.      Siswa dapat mengembangkan sikap positif terhadap pilihan kariernya, meraih dan mempertahankan kariernya dalam kehidupan di masyarakat mendatang. [3]      
Pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan memiliki tujuan untuk memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara, serta mempersiapkan siswa menuju pendidikan  menengah.
Bentuk pengembangan kehidupan siswa sebagai pribadi diantaranya :
a.       Memperkuat dasar keimanan dan ketaqwaan.
b.      Membiasakan untuk berperilaku yang baik.
c.       Memeberikan pengetahuan dan keterampilan dasar.
d.      Memelihara kesehatan jasmani dan rohani.
e.       Memberikan kemampuan untuk belajar dan membentuk kepribadian yang mandiri.
Bentuk pengembangan kehidupan siswa sebagai anggota masyarakat diantaranya :
a.       Memperkuat kesadaran hidup beragama dalam masyarakat.
b.      Menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam lingkungan hidup.
c.       Memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk ikut serta dalam kehidupan bermasyarakat.
Bentuk pengembangan sebagai warga negara diantaranya :
a.       Mengembangkan perhatian dan pengetahuan hak dan kewajiban sebagai warga Negara Republik Indonesia.
b.      Menanamkan rasa ikut bertanggung jawab terhadap kemajuan bangsa dan Negara.
c.       Memberikan pengetahuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.[4]
b.      Prinsip-Prinsip Bimbingan Karier di MI/SD
Prinsip merupakan suatu dasar yang digunakan dalam penyelenggaraan bimbingan karier di sekolah. Prinsip bimbingan karier adalah suatu kaidah yang bersumber dari prinsip-prinsip bimbingan dan konseling yang dapat diperinci menjadi empat bagian, yaitu
1.      Prinsip yang berkenaan dengan sasaran layanan.
a.       Bimbingan karier melayani semua siswa tanpa memandang umur, jenis kelamin, suku, bangsa, agama, dan status sosial ekonomi.
b.      Bimbingan karier berurusan dengan sikap dan tingkah laku siswa yang terbentuk dari aspek kepribadian yang kompleks dan unik.
c.       Untuk lebih meningkatkan pelayanan bimbingan karier sesuai dengan kebutuhan siswa dengan berbagai kekuatan, kelemahan, dan permasalahan kariernya.
2.      Permasalahan yang dialami siswa.
a.       Bimbingan karier berurusan dengan hal-hal yang menyangkut pengaruh kondisi fisik dan mental siswa dalam kaitannya dengan pekerjaan. Begitu sebaliknya, lingkungan pekerjaan berpengaruh pada kondisi mental dan fisik siswa.
b.      Kesenjangan sosial, ekonomi, dan kebudayaan merupakan faktor timbulnya masalah siswa yang menjadi perhatian utama dalam pelayanan bimbingan karier.
3.      Program pelayanan.
a.       Program bimbingan karier harus fleksibel, disesuaikan dengan kebutuhan siswa, masyarakat, dan kondisi sekolah.
b.      Program bimbingan karier harus disusun secara berkelanjutan dari jenjang pendidikan yang terendah sampai yang tertinggi.
c.       Pelaksanaan bimbingan karier perlu dievaluasi secara teratur dan terarah.
4.      Tujuan dan pelaksanaan pelayanan.
a.       Bimbingan karier harus diarahkan untuk membantu siswa yang nantinya mampu membimbing dirinya sendiri dalam menghadapi permasalahan karier.
b.      Dalam proses bimbingan karier, keputusan yang diambil dan yang akan dilakukan siswa hendaknya atas keinginan siswa sendiri, bukan karena kemauan atau desakan konselor atau pihak lain.
c.       Permasalahan karier siswa harus ditangani oleh tenaga ahli dalam bidang yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi.
d.      Program bimbingan karier dilakukan melalui pemanfaatan hasil evaluasi terhadap siswa yang mendapatkan bimbingan karakter.[5]
C.    Strategi dan Teknik Bimbingan Karier di MI/SD
Bimbingan karier di MI/SD dapat dilakukan oleh guru dengan strategi dan teknik sebagai berikut:
1.      Terpadu dalam kegiatan pembelajaran
Untuk mengembangkan karier di MI/SD terutama untuk peserta didik kelas tinggi, hendaknya dikembangkan secara terpadu dengan strategi instruksional. Pendekatan terpadu ini paling memungkinkan dapat dilaksanakan guru MI/SD, karena pada umumnya di MI/SD belum tersedia guru pembimbing atau konselor secara khusus. Dengan demikian guru MI/SD adalah pelaksana langsung bimbingan karier yang terintegrasi ke dalam proses pembelajaran di kelasnya.
Melalui strategi terpadu ini, guru dapat mengaitkan materi pembelajaran sesuai kurikulum dengan materi bimbingan karier. Seperti pada materi pembelajaran kelas 3 terdapat materi pelajaran alat transportasi.  Dengan menjelaskan cara membuat kalimat dari alat transportasi yang ada di darat, laut, dan udara, guru dapat menggunakan metode tanya jawab menanyakan tentang nama pekerjaan orang yang mengemudikan alat transportasi tersebut. Seperti pilot untuk kapal terbang, masinis untuk kereta api, nahkoda untuk kapal laut, dan sopir untuk mobil. Melalui tanya jawab juga guru dapat mengidentifikasi tugas masing-masing pekerjaan dan syarat-syarat yang harus dipenuhi jika ingin menjadi seperti mereka. Dengan demikian diharapkan materi bahasa indonesia tersampaikan dan bimbingan karier juga dapat dilaksanakan. Selain itu, ketika guru menyelenggarakan pembelajaran sebaiknya menerapkan prinsip-prinsip bimbingan karier, sehingga proses pembelajaran yang dikelolanya bernuansakan bimbingan karier.
2.      Bacaan
Melalui kegiatan membaca riwayat hidup orang-orang ternama yang berhasil dalam bidangnya masing-masing, seperti BJ. Habibi, Thomas Alfa Edison, Albert Einstein, dan sebagainya. Dengan kegiatan membaca sumber-sumber informasi lainnya tentang berbagai hal diharapkan peserta didik dapat belajar dari pengalaman orang sukses dan dengan membaca pula peserta didik lebih kaya akan wawasan berbagai hal.
3.      Narasumber
Hal ini dilakukan dengan mengunjungi narasumber atau mengundang naerasumber untuk datang ke sekolah, dan berdialog dengan peserta didik tentang dunia pekerjaan. Kegiatan ini diharapkan agar anak semakin luas wawasannya, terutama yang berkaitan dengan pekerjaan/profesi seseorang dan usaha yang dilakukan untuk mencapai karier tertentu.
4.      Pengamatan atau observasi
Dengan mengajak peserta didik berjalan-jalan di sekitar lingkungan yang tidak harus jauh, disepanjang jalan mereka ditugasi untuk mengamati berbagai macam pekerjaan yang mereka temui. Guru dapat mengajak peserta didik untuk mengamati pekerjaan yang dilakukan orang yang ada disekitar sekolah, misalnya mengamati pekerjaan penjahit, tukang pembuat tahu, dll.
5.      Cerita
Dengan bercerita, guru dapat memberikan informasi tentang berbagai pekerjaan, atau cerita tentang kerja keras seseorang yang membuahkan hasil menggembirakan setelah ia berusaha. Tenknik bercerita akan lebih menarik bila menggunakan alat peraga , media atau panggung boneka. Untuk variasinya, cerita dapat diikuti dengan kegiatan tanya jawab tentang tokoh yang diceritakan dalam cerita tersebut.
6.      Teknik genogram
Teknik ini dapat digunakan oleh guru terutama untuk mengidentifikasi aspirasi karier yang berkembang pada peserta didik MI/SD. Penerapan teknik genogram ditempuh dalam tiga tahap, yaitu: (1) konstruksi genogram, (2) identifikasi jabatan, (3) eksplorasi klien. Dalam pelaksanaannya disesuaikan dengan karakteristik perkembangan peserta didik MI/SD dan materi bimbingan karier.
7.      Permainan terpadu
Guru dapat memilih berbagai permainan yang ada dilingkungan sekolah atau jenis permainan apapun yang dikenal peserta didik MI/SD. Ketika permainan berlangsung guru hendaknya mengaitkan dengan materi bimbingan karier.

Ketika guru melaksanakan bimbingan karier, hendaknya selalu mengacu pada materi bimbingan karier untuk MI/SD. Dalam buku pedoman bimbingan dan penyuluhan di SD (1994) termuat isi materi layanan bimbingan karier untuk kelas rendah (I, II, III) yang mencakup[6]:
a.       Mengenalkan perbedaan kawan sebaya.
b.      Menggambarkan perkembangan diri peserta didik.
c.       Menjelaskan bahwa bekerja itu penting bagi kehidupan sesuai dengan runtutan lingkungan.
d.      Mengenalkan keterampilan yang dimiliki.
e.       Mengenalkan macam-macam pekerjaan yang ada di lingkungan masyarakat.
f.       Mengenalkan kegiatan yang menarik.
g.      Mengenalkan mengapa orang memiliki suatu pekerjaan dan pilihan itu masih dapat berubah.
h.      Menjelaskan bahwa kehidupan masa depan dapat direncanakan dari sekarang.
i.        Menjelaskan bahwa pekerjaan seseorang itu dipengaruhi oleh minat dan kemampuannya.
Isi materi layanan bimbingan untuk peserta didik kelas atas (IV, V, VI) terdiri atas[7]:
a.       Menjelaskan manfaat mencontoh orang-orang yang berhasil.
b.      Melatih peserta didik menggambarkan kehidupan di masa yang akan datang.
c.       Membimbing diskusi mengenai pekerjaan wanita dan pria.
d.      Menjelaskan jenis-jenis keterampilan yang dikaitkan dengan pekerjaan.
e.       Melatih peserta didik membayangkan hal-hal yang akan dilakukan di masa yang akan datang.
f.       Membimbing peserta didik mensidkusikan tentang gaya hidup dan pengaruhnya.
g.      Menjelaskan pengaruh nilai terhadap pengambilan keputusan.
h.      Membimbing peserta didik untuk memperkirakan bahwa meneladani tokoh panutan dapat mempengaruhi karier.
i.        Melatih peserta didik merencanakan pekerjaan apa yang cocok dengan dirinya ketika dewasa nanti.
j.        Membimbing peserta didik berdiskusi tentang pengaruh pekerjaan orangtua terhadap anak.
k.      Melatih peserta didik melihat hubungan antara minat dan kemampuan.
l.        Mengenalkan bermacam-macam pekerjaan yang ada dilingkungan.
m.    Mengembangkan kesadaran pentingnya prestasi pendidikan untuk memperoleh peluang karier.
Dengan berbagai strategi dan teknik yang ada dan materi yang bervariasi, memberikan banyak peluang guru MI/SD agar dapat menyampaikan materi layanan bimbingan karir yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada terutama secara terpadu dalam proses pembelajaran yang dikelolanya.

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
1)      Bimbingan karir adalah suatu proses membantu seseorang untuk mengerti dan menerima gambaran tentang dirinya, dan gambaran tentang dunia kerja di luar dirinya, mempertemukan gambaran diri tersebut dengan dunia kerja itu untuk pada akhirnya dapat memilih bidang pekerjaan, memasukinya dan membina karier dalam bidang tersebut. Dalam lingkupan di MI/SD, bimbingan karier dipandang sebagai proses bantuan yang diberikan konselor kepada para siswa untuk membantu mereka mempersiapkan kariernya, memecahkan masalah-masalah karier, dan merencanakan masa depan yang sesuai dengan tujuan hidup yang diharapkannya.
2)      Tujuan bimbingan karier di sekolah adalah agar siswa dapat memperoleh pemahaman tentang dunia kerja yang terbuka, serta untuk mengembangkan sikap kerja yang positif serta keterampilan menyusun rencana dan pengambilan keputusan kerja.
3)      Prinsip bimbinngan karier di sekolah merupakan suatu dasar yang digunakan dalam penyelenggaraan bimbingan karier di sekolah. Prinsip tersebut meliputi Prinsip yang berkenaan dengan sasaran layanan, permasalahan yang dialami siswa, program pelayanan, tujuan dan pelaksanaan pelayanan.
4)      Bimbingan karier di MI/SD  dapat dilakukan oleh guru dengan strategi dan teknik adalah terpadu dalam kegiatan pembelajaran, bacaan, narasumber, pengamatan atau observasi, cerita, teknik genogram, dan permainan terpadu.
5)      Dengan berbagai strategi dan teknik yang ada dan materi yang bervariasi, memberikan banyak peluang guru MI/SD agar dapat menyampaikan materi layanan bimbingan karier yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada terutama secara terpadu dalam proses pembelajaran yang dikelolanya.



DAFTAR PUSTAKA
Mukhlisa. 2014.  Bimbingan & Konseling. Surabaya: UIN SUNAN AMPEL PRESS.
Hartono. 2016. Bimbingan Karier. Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP.
Hartono. 2018. Bimbingan Karier. Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP (DIVISI KENCANA)



[1] Mukhlishah, Bimbingan dan Konseling, (Surabaya: UIN Sunan Ampel Press, 2014), 188.
[2] Hartono, Bimbingan Karier, (Jakarta: Prenadamedia Group (Divisi Kencana), 2018), 29.
[3] Hartono, Bimbingan Karier,(Jakarta: Prenadamedia Group, 2016), 30.
[4] Mukhlisa, Bimbingan & Konseling, (Surabaya: UIN Sunan Ampel Press, 2014), 23.
[5] Hartono, Bimbingan Karier,(Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP, 2016), 32
[6] Mukhlisah, Bimbingan & Konseling, (Surabaya: UIN Sunan Ampel Press, 2014), 211.
[7] Ibid, 212.

Bimbingan Karir Peserta Didik SD/MI

BAB II PEMBAHASAN A.   Konsep Dasar Bimbingan Karier Peserta Didik di MI/SD        Kari e r sering dimaknai identik dengan kenaika...