BAB II
PEMBAHASAN
A.
Konsep Dasar Bimbingan Karier Peserta Didik di MI/SD
Karier sering dimaknai identik dengan kenaikan
pangkat atau golongan secara regular dan puncak karier terjadi ketika seseorang memegang jabatan
structural. Karier juga
dapat didefinisikan sebagai proses atau perjalanan yang terjadi pada individu
sejak masa belajar hingga memiliki pekerjaan.
Namun,
jika pada lingkup pendidikan, karier dapat
didefinisikan sebagai proses atau perjalanan siswa sejak masa belajar di sekolah,
hingga ia menentukan jenjang pendidikan selanjutnya ingin kemana. Itu merupakan
definisi singkat karier di
lingkup pendidikan.
Sedangkan,
bimbingan karier itu
sendiri mempunyai arti yakni. Menurut Rochman Natawidjaja (1990: 1) :
“Bimbingan karier adalah suatu proses membantu seseorang untuk
mengerti dan menerima gambaran tentang diri pribadinya, dan gambaran tentang
dunia kerja di luar dirinya, mempertemukan gambaran diri tersebut dengan dunia
kerja itu untuk pada akhirnya dapat memilih bidang pekerjaan, memasukinya dan
membina karier dalam
bidang tersebut.”
Sementara
itu, jika menurut Mohamad Surya (1988: 31), ia menyatakan sebagai berikut:
“Bimbingan karier merupakan salah satu jenis bimbingan yang
berusaha membantu individu dalam memecahkan masalah karier.”
Dalam
mencermati uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa bimbingan karier adalah suatu proses bantuan, layanan,
pendekatan terhadap individu agar dapat mengenal dan memahami dirinya,
merencanakan masa depan yang sesuai dengan bentuk kehidupan yang diharapkannya.
[1]
Dalam
setting di MI/SD, bimbingan karier dipandang sebagai proses bantuan yang
diberikan konselor kepada para siswa untuk membantu mereka mempersiapkan kariernya, memecahkan masalah-masalah karier, dan merencanakan masa depan yang sesuai
dengan tujuan hidup yang diharapkannya. [2]
B.
Tujuan dan Prinsip Bimbingan Karier di MI/SD
a.
Tujuan Bimbingan Karier Di Sekolah MI/SD
Bimbingan karier sebagai salah satu bidang pelayanan bimbingan
serta konseling di sekolah yang menduduki posisi strategis dalam kerangka
persiapan karier siswa. Program tersebut dirancang dengan tujuan untuk
menumbuhkan sikap mandiri bagi mereka dalam mengambil keputusan karier, meraih
serta mempertahankan kariernya di masa depan.
Menurut Munandir, tujuan bimbingan karier di sekolah adalah agar
siswa dapat memperoleh pemahaman tentang dunia kerja yang terbuka, serta untuk
mengembangkan sikap kerja yang positif serta keterampilan menyusun rencana dan
pengambilan keputusan kerja. Tujuannya adalah untuk lebih memfokuskan pada
kemampuan siswa dalam memahami situasi dan kondisi dunia kerja, kemampuan dalam
melihat peluang lowongan pekerjaan atau profesi yang ada di sekitar yang bisa
diperebutnya, mengembangkan sikap positif terhadap suatu pekerjaan atau
profesi, seperti etos kerja, dan kemampuan siswa dalam membuat rencana karier
dan keputusan karier.
Menurut Maguire dan Killeeen, tujuan bimbingan karier dilihat dari
beberapa aspek yaitu individual, sekolah, ekonomi dan sosial.
1.
Aspek Individual
Dilihat dari aspek individual, bimbingan karier bertujuan untuk
membantu siswa dalam memperoleh kemampuan serta keterampilan belajar.
2.
Aspek Sekolah
Dilihat dari aspek sekolah, bimbingan karier bertujuan untuk membantu
siswa dalam mencapai kesuksesan dalam memenuhi tugas-tugas sekolah.
3.
Dilihat dari aspek ekonomi dan sosial
Dilihat dari aspek ekonomi dan sosial, bimbingan karier bertujuan
untuk membantu siswa agar di kemudian hari mampu mencapai status sosial ekonomi
yang lebih baik.
Menurut Zunker, bimbingan karier yang telah dikembangkan bertujuan
untuk membantu seseorang dalam memilih karier yang diawali dengan upaya
pemahaman diri dan pemahaman lingkungan, serta pengambilan keputusan karier dan
perencanaan hidup.
Berdasarkan beberapa rumusan tujuan bimbingan karier tersebut, maka
dapat disimpulkan bahwa tujuan bimbingan karier di sekolah adalah,
1.
Siswa dapat memahami dirinya dalam hal minat, abilitas,
kepribadian, nilai-nilai dan sikap, serta kelebihan dan keterbatasan-keterbatasan
yang dimilikinya.
2.
Siswa dapat memahami dunia kerja seperti berbagai jenis karier dan
peluang untuk mencapainya.
3.
Siswa dapat menemukan potensi diri dengan kesempatan pilihan karier
yang sesuai dengan potensi dirinya.
4.
Siswa dapat memperoleh kemandirian dalam membuat keputusan karier
yang sesuai dengan potensi dirinya.
5.
Siswa dapat mengembangkan sikap positif terhadap pilihan kariernya,
meraih dan mempertahankan kariernya dalam kehidupan di masyarakat mendatang. [3]
Pada
jenjang pendidikan dasar, pendidikan memiliki tujuan untuk memberikan bekal
kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi,
anggota masyarakat, warga negara, serta mempersiapkan siswa menuju
pendidikan menengah.
Bentuk
pengembangan kehidupan siswa sebagai pribadi diantaranya :
a.
Memperkuat dasar keimanan dan ketaqwaan.
b.
Membiasakan untuk berperilaku yang baik.
c.
Memeberikan pengetahuan dan keterampilan dasar.
d.
Memelihara kesehatan jasmani dan rohani.
e.
Memberikan kemampuan untuk belajar dan membentuk kepribadian yang
mandiri.
Bentuk pengembangan kehidupan siswa sebagai
anggota masyarakat diantaranya :
a.
Memperkuat kesadaran hidup beragama dalam masyarakat.
b.
Menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam lingkungan hidup.
c.
Memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk
ikut serta dalam kehidupan bermasyarakat.
Bentuk pengembangan sebagai warga negara
diantaranya :
a.
Mengembangkan perhatian dan pengetahuan hak dan kewajiban sebagai
warga Negara Republik Indonesia.
b.
Menanamkan rasa ikut bertanggung jawab terhadap kemajuan bangsa dan
Negara.
c.
Memberikan pengetahuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.[4]
b.
Prinsip-Prinsip Bimbingan Karier di MI/SD
Prinsip merupakan suatu dasar yang digunakan dalam penyelenggaraan
bimbingan karier di sekolah. Prinsip bimbingan karier adalah suatu kaidah yang
bersumber dari prinsip-prinsip bimbingan dan konseling yang dapat diperinci
menjadi empat bagian, yaitu
1.
Prinsip yang berkenaan dengan sasaran layanan.
a.
Bimbingan karier melayani semua siswa tanpa memandang umur, jenis
kelamin, suku, bangsa, agama, dan status sosial ekonomi.
b.
Bimbingan karier berurusan dengan sikap dan tingkah laku siswa yang
terbentuk dari aspek kepribadian yang kompleks dan unik.
c.
Untuk lebih meningkatkan pelayanan bimbingan karier sesuai dengan
kebutuhan siswa dengan berbagai kekuatan, kelemahan, dan permasalahan
kariernya.
2.
Permasalahan yang dialami siswa.
a.
Bimbingan karier berurusan dengan hal-hal yang menyangkut pengaruh
kondisi fisik dan mental siswa dalam kaitannya dengan pekerjaan. Begitu
sebaliknya, lingkungan pekerjaan berpengaruh pada kondisi mental dan fisik
siswa.
b.
Kesenjangan sosial, ekonomi, dan kebudayaan merupakan faktor
timbulnya masalah siswa yang menjadi perhatian utama dalam pelayanan bimbingan
karier.
3.
Program pelayanan.
a.
Program bimbingan karier harus fleksibel, disesuaikan dengan
kebutuhan siswa, masyarakat, dan kondisi sekolah.
b.
Program bimbingan karier harus disusun secara berkelanjutan dari
jenjang pendidikan yang terendah sampai yang tertinggi.
c.
Pelaksanaan bimbingan karier perlu dievaluasi secara teratur dan
terarah.
4.
Tujuan dan pelaksanaan pelayanan.
a.
Bimbingan karier harus diarahkan untuk membantu siswa yang nantinya
mampu membimbing dirinya sendiri dalam menghadapi permasalahan karier.
b.
Dalam proses bimbingan karier, keputusan yang diambil dan yang akan
dilakukan siswa hendaknya atas keinginan siswa sendiri, bukan karena kemauan
atau desakan konselor atau pihak lain.
c.
Permasalahan karier siswa harus ditangani oleh tenaga ahli dalam
bidang yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi.
d.
Program bimbingan karier dilakukan melalui pemanfaatan hasil
evaluasi terhadap siswa yang mendapatkan bimbingan karakter.[5]
C.
Strategi dan Teknik Bimbingan Karier di MI/SD
Bimbingan karier di MI/SD dapat dilakukan oleh guru dengan strategi
dan teknik sebagai berikut:
1.
Terpadu dalam kegiatan pembelajaran
Untuk
mengembangkan karier di MI/SD terutama untuk peserta didik kelas tinggi,
hendaknya dikembangkan secara terpadu dengan strategi instruksional. Pendekatan
terpadu ini paling memungkinkan dapat dilaksanakan guru MI/SD, karena pada
umumnya di MI/SD belum tersedia guru pembimbing atau konselor secara khusus.
Dengan demikian guru MI/SD adalah pelaksana langsung bimbingan karier yang
terintegrasi ke dalam proses pembelajaran di kelasnya.
Melalui
strategi terpadu ini, guru dapat mengaitkan materi pembelajaran sesuai
kurikulum dengan materi bimbingan karier. Seperti pada materi pembelajaran
kelas 3 terdapat materi pelajaran alat transportasi. Dengan menjelaskan cara membuat kalimat dari
alat transportasi yang ada di darat, laut, dan udara, guru dapat menggunakan
metode tanya jawab menanyakan tentang nama pekerjaan orang yang mengemudikan
alat transportasi tersebut. Seperti pilot untuk kapal terbang, masinis untuk
kereta api, nahkoda untuk kapal laut, dan sopir untuk mobil. Melalui tanya
jawab juga guru dapat mengidentifikasi tugas masing-masing pekerjaan dan
syarat-syarat yang harus dipenuhi jika ingin menjadi seperti mereka. Dengan
demikian diharapkan materi bahasa indonesia tersampaikan dan bimbingan karier
juga dapat dilaksanakan. Selain itu, ketika guru menyelenggarakan pembelajaran
sebaiknya menerapkan prinsip-prinsip bimbingan karier, sehingga proses
pembelajaran yang dikelolanya bernuansakan bimbingan karier.
2.
Bacaan
Melalui
kegiatan membaca riwayat hidup orang-orang ternama yang berhasil dalam
bidangnya masing-masing, seperti BJ. Habibi, Thomas Alfa Edison, Albert
Einstein, dan sebagainya. Dengan kegiatan membaca sumber-sumber informasi
lainnya tentang berbagai hal diharapkan peserta didik dapat belajar dari
pengalaman orang sukses dan dengan membaca pula peserta didik lebih kaya akan
wawasan berbagai hal.
3.
Narasumber
Hal ini
dilakukan dengan mengunjungi narasumber atau mengundang naerasumber untuk
datang ke sekolah, dan berdialog dengan peserta didik tentang dunia pekerjaan.
Kegiatan ini diharapkan agar anak semakin luas wawasannya, terutama yang
berkaitan dengan pekerjaan/profesi seseorang dan usaha yang dilakukan untuk
mencapai karier tertentu.
4.
Pengamatan atau observasi
Dengan
mengajak peserta didik berjalan-jalan di sekitar lingkungan yang tidak harus
jauh, disepanjang jalan mereka ditugasi untuk mengamati berbagai macam
pekerjaan yang mereka temui. Guru dapat mengajak peserta didik untuk mengamati
pekerjaan yang dilakukan orang yang ada disekitar sekolah, misalnya mengamati
pekerjaan penjahit, tukang pembuat tahu, dll.
5.
Cerita
Dengan
bercerita, guru dapat memberikan informasi tentang berbagai pekerjaan, atau
cerita tentang kerja keras seseorang yang membuahkan hasil menggembirakan
setelah ia berusaha. Tenknik bercerita akan lebih menarik bila menggunakan alat
peraga , media atau panggung boneka. Untuk variasinya, cerita dapat diikuti
dengan kegiatan tanya jawab tentang tokoh yang diceritakan dalam cerita
tersebut.
6.
Teknik genogram
Teknik ini
dapat digunakan oleh guru terutama untuk mengidentifikasi aspirasi karier yang
berkembang pada peserta didik MI/SD. Penerapan teknik genogram ditempuh dalam
tiga tahap, yaitu: (1) konstruksi genogram, (2) identifikasi jabatan, (3)
eksplorasi klien. Dalam pelaksanaannya disesuaikan dengan karakteristik
perkembangan peserta didik MI/SD dan materi bimbingan karier.
7.
Permainan terpadu
Guru
dapat memilih berbagai permainan yang ada dilingkungan sekolah atau jenis
permainan apapun yang dikenal peserta didik MI/SD. Ketika permainan berlangsung
guru hendaknya mengaitkan dengan materi bimbingan karier.
Ketika guru
melaksanakan bimbingan karier, hendaknya selalu mengacu pada materi bimbingan
karier untuk MI/SD. Dalam buku pedoman bimbingan dan penyuluhan di SD (1994)
termuat isi materi layanan bimbingan karier untuk kelas rendah (I, II, III)
yang mencakup[6]:
a.
Mengenalkan perbedaan kawan sebaya.
b.
Menggambarkan perkembangan diri peserta didik.
c.
Menjelaskan bahwa bekerja itu penting bagi kehidupan sesuai dengan
runtutan lingkungan.
d.
Mengenalkan keterampilan yang dimiliki.
e.
Mengenalkan macam-macam pekerjaan yang ada di lingkungan
masyarakat.
f.
Mengenalkan kegiatan yang menarik.
g.
Mengenalkan mengapa orang memiliki suatu pekerjaan dan pilihan itu
masih dapat berubah.
h.
Menjelaskan bahwa kehidupan masa depan dapat direncanakan dari
sekarang.
i.
Menjelaskan bahwa pekerjaan seseorang itu dipengaruhi oleh minat
dan kemampuannya.
Isi materi layanan bimbingan untuk peserta
didik kelas atas (IV, V, VI) terdiri atas[7]:
a.
Menjelaskan manfaat mencontoh orang-orang yang berhasil.
b.
Melatih peserta didik menggambarkan kehidupan di masa yang akan
datang.
c.
Membimbing diskusi mengenai pekerjaan wanita dan pria.
d.
Menjelaskan jenis-jenis keterampilan yang dikaitkan dengan
pekerjaan.
e.
Melatih peserta didik membayangkan hal-hal yang akan dilakukan di
masa yang akan datang.
f.
Membimbing peserta didik mensidkusikan tentang gaya hidup dan
pengaruhnya.
g.
Menjelaskan pengaruh nilai terhadap pengambilan keputusan.
h.
Membimbing peserta didik untuk memperkirakan bahwa meneladani tokoh
panutan dapat mempengaruhi karier.
i.
Melatih peserta didik merencanakan pekerjaan apa yang cocok dengan
dirinya ketika dewasa nanti.
j.
Membimbing peserta didik berdiskusi tentang pengaruh pekerjaan
orangtua terhadap anak.
k.
Melatih peserta didik melihat hubungan antara minat dan kemampuan.
l.
Mengenalkan bermacam-macam pekerjaan yang ada dilingkungan.
m.
Mengembangkan kesadaran pentingnya prestasi pendidikan untuk
memperoleh peluang karier.
Dengan berbagai strategi dan teknik yang ada
dan materi yang bervariasi, memberikan banyak peluang guru MI/SD agar dapat
menyampaikan materi layanan bimbingan karir yang disesuaikan dengan situasi dan
kondisi yang ada terutama secara terpadu dalam proses pembelajaran yang
dikelolanya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1)
Bimbingan karir adalah suatu proses membantu seseorang untuk
mengerti dan menerima gambaran tentang dirinya, dan gambaran tentang dunia
kerja di luar dirinya, mempertemukan gambaran diri tersebut dengan dunia kerja
itu untuk pada akhirnya dapat memilih bidang pekerjaan, memasukinya dan membina
karier dalam bidang tersebut. Dalam lingkupan di MI/SD, bimbingan karier
dipandang sebagai proses bantuan yang diberikan konselor kepada para siswa
untuk membantu mereka mempersiapkan kariernya, memecahkan masalah-masalah karier,
dan merencanakan masa depan yang sesuai dengan tujuan hidup yang diharapkannya.
2)
Tujuan bimbingan karier di sekolah adalah agar siswa dapat
memperoleh pemahaman tentang dunia kerja yang terbuka, serta untuk
mengembangkan sikap kerja yang positif serta keterampilan menyusun rencana dan
pengambilan keputusan kerja.
3)
Prinsip bimbinngan karier di sekolah merupakan suatu dasar yang
digunakan dalam penyelenggaraan bimbingan karier di sekolah. Prinsip tersebut
meliputi Prinsip yang berkenaan dengan sasaran layanan, permasalahan yang
dialami siswa, program pelayanan, tujuan dan pelaksanaan pelayanan.
4)
Bimbingan karier di MI/SD
dapat dilakukan oleh guru dengan strategi dan teknik adalah terpadu
dalam kegiatan pembelajaran, bacaan, narasumber, pengamatan atau observasi,
cerita, teknik genogram, dan permainan terpadu.
5)
Dengan berbagai strategi dan teknik yang ada dan materi yang
bervariasi, memberikan banyak peluang guru MI/SD agar dapat menyampaikan materi
layanan bimbingan karier yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada
terutama secara terpadu dalam proses pembelajaran yang dikelolanya.
DAFTAR
PUSTAKA
Mukhlisa.
2014. Bimbingan & Konseling. Surabaya:
UIN SUNAN AMPEL PRESS.
Hartono.
2016. Bimbingan Karier. Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP.
Hartono. 2018. Bimbingan
Karier.
Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP (DIVISI KENCANA)
[1]
Mukhlishah, Bimbingan dan Konseling, (Surabaya: UIN Sunan Ampel Press,
2014), 188.
[2]
Hartono, Bimbingan Karier, (Jakarta: Prenadamedia Group (Divisi
Kencana), 2018), 29.
[6]
Mukhlisah, Bimbingan & Konseling, (Surabaya: UIN Sunan Ampel Press,
2014), 211.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar