Pages

Jumat, 30 Maret 2018

Review Pertemuan Keempat: Jurnalisme ''PERS dan BERITA''





Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh ...

     Alhamdulillah, saya masih bisa menyapa kalian lewat postingan minggu ini. Baiklah, pada postingan kali ini, saya akan mereview tulisan yang membahas tentang Jurnalisme, khusunya Pers dan Berita. Kenapa membahas Pers dan berita? karena mata kuliah jurnalistik saya pekan ini memang membahas tentang Pers dan Berita, jadi saya akan mereview apa yang telah disampaikan dosen saya pada mata kuliah ini. Mungkin sudah ada yang tahu apa itu pers dan berita, kalau sudah tahu, lalu apa beda berita dengan informasi? Beda pers dengan sosmed?, belum tahu ya ... hehe. Nah, di sini saya akan membahas itu semua sehingga kalian tahu apa saja perbedaan mereka.

     Tapi, sebelum masuk pada pembahasan utama, saya dan teman-teman saya terlebih dahulu mendapat tugas untuk menemukan Hard News, Soft News dan Features di koran. Nanti, tugasnya akan di share ke blog juga. Nah, karena kita masih belum mengerti apa itu hard news, soft news dan features, maka dosen tercinta kami menerangkan sekilas tentang itu semua. Dari penjelasan yang dosen saya sampaikan, saya mendefinisikannya sebagai berikut:

1.     Hard News
     Merupakan berita yang paling penting untuk disampaikan ke publik. Pada umumnya jika tidak segera diberitakan ke publik, maka berita ini akan cepat hilang atau dilupakan. Ada beberapa ciri-ciri Hard News, yaitu Aktual (terbaru, terhangat), biasanya berita yang disampaikan baru saja terjadi di masyarakat. Isi beritanya pada umumnya terkenal to the point. Biasanya Hard New harus memuat adanya unsur 5W + 1 H karena jika salah satu dari unsur tersebut tidak ada, maka berita yang disampaikan tidak memiliki kelengkapan.

2.    Soft News
     Merupakan berita yang isinya mudah atau ringan untuk dibicarakan, dari segi bahasanya pun tidak terlalu berat alias mudah dimengerti, tidak ruwet. Biasanya banyak mengambil atau mengangkat tema tentang kemasyarakan maupun kemanusiaan.

3.    Features
    Features berarti berita atau informasi yang mendidik, menghibur atau berusaha menarik simpati dan empati para pembaca. Sistem penulisannya juga bersifat fleksibel dan enjoy. Adapun ciri-ciri nya yaitu, berkisah, entertain dan awet. Yang paling penting adalah Features ini berupa fakta bukan fiksi.

     Ketika kita membaca koran, pernahkan kalian berpikir bahwa berita yang dimuat dalam koran itu ternyata memiliki jenis yang berbeda-beda. Informasi yang disampaikan ternyata memiliki tingkatan yang berbeda. Nah, jenis-jenisnya seperti yang sampaikan di atas. Semoga kalian paham dengan yang saya sampaikan hehe.


Baiklah, kita masuk pada pembahasan utama tentang Pers dan Berita ,,,
    
     Jurnalistik atau Jurnalisme berasal dari kata journal, yang artinya catatan harian. Catatan kejadian sehari-hari. Di dalam jurnalistik pasti akan membahas tentang pers dan berita. Kita akan terlebih dahulu membahas tentang Pers.

Pers


a.    Pengertian pers
     Pers, dalam arti sempit berarti Media cetak. Sedangkan dalam arti luas berarti Media Massa. Pada dasarnya, pers atau yang biasa kita sebut media massa ada karena naluri manusia sendiri, pers ada untuk mengetahui apa yang terjadi disekitarnya lalu menginformasikannya pada masyarakat. Proses penyebaran informasi pada masyarakat dilakukan dengan teroganisir menggunakan teknologi komunikasi modern sesuai perkembangan zaman. Fungsi utama dari pers adaah menyampaikan informasi pada masyarakat.

Ada 5 fungsi utama Pers:

- To Inform (menginformasikan)
Artinya, pers menyampaikan informasi pada masyarakat luas dengan cepat, aktual, faktual, menarik, penting, lengkap, jujur, bermanfaat dan etis.

- To Educate (mendidik)
Informasi yang disebarluaskan hendaknya bersifat education atau mendidik. Mungkin saja pembacanya tidak hanya orang dewasa, anak kecilpun bisa saja membaca.
‘’Press is watcher, teacher and forum.’’
(Schramm dalam Sumadiria, 2009:109)

- To Influence (mempengaruhi)
Pers memiliki peran mengawasi dan mengontrol pemerintah dalam kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif. Oleh karena itu pers disebut Watchdog (anjing penjaga) dan Social control (pengontrol sosial).

- To Entertaint (menghibur)
Pers ada untuk menghibur pembaca. Bolehkah kita sebut begitu? Menurut saya boleh, asalkan pesan rekreatif yang disampaikan tidak boleh bersifat negatif. Sajian hiburan yang disampaikan pun tidak boleh menyesatkan dan sekedar bombastis semata.

- To Mediate (mediasi)
Artinya, pers mampu menghubungkan tempat yang satu dengan tempat yang lain, peristiwa satu dengan peristiwa lain, orang yang satu dengan peristiwa yang lain, atau orang yang satu dengan orang yang lain pada waktu yang bersamaan.
‘’The extended of an (Pers adalah perpanjangan tangan manusia).’’
(Mc Luhan dalam Sumadiria, 2009:111)

Pada umunya, tulisan-tulisan yang dimuat di media berisi 3 kategori:
1.             Fakta, meliputi berita dan features;
2.            Opini, meliputi artikel, tajuk rencana, karikatur, dan surat pembaca;
3.            Iklan atau advetorial.

     Untuk kegiatan jurnalistik sendiri bertujuan menghasilkan tulisan yang berisi fakta, bukannya pendapat, opini atau imajinasi penulis, wartawan. Wartawan memang dianggap bebas dalam menulis artikel atau sebuah cerita. tapi, ia masih diikat bahwa tulisan yang dismapaikan harus akurat dan terverifikasi dengan jelas. Bukan dikarang indah seperti cerpen atau novel.

b.    Jenis-jenis Pers
1.     Pers dibedakan menjadi:
Pers Berkualitas
Pers berkualitas ini dikelola secara profesional dan konspetual. Pers ini dalam menyajikan beritanya biasanya secara etis, bermoral, dan intelektual. Pada umumnya pembacanya mengarah pada kelas menengah dan ke atas.

Pers Populer
Memiliki karakteristik sesuai dengan perkembangan zaman, cepat berubah-ubah, sederhana, tegas-lugas, berita yang disajikan enak dipandang dan mudah dibaca karena kaya warna.

Pers Kuning
Mengapa disebut pers kuning? Karena penyajian pers jenis ini banyak mengekploitasi warna, maksudnya itu mungkin terlalu banyak bermain warna. Iya benar, segala macam warna ditampilkan untuk mengundang perhatian. Biasanya pada pers kuning itu tidak menganut pola struktur penulisan judul dan peakaian tata bahasa yang benar dan baik. Berita yang disampaikan juga tidak harus berpijak pada fakta, tetapi bisa didasari ilusi, imajinasi atau fantastik penulis. Opini dan fakta sering disatukan atau bahkan diputarbalikkan. Pendekatan yang umum digunakan ialah SCC (Sex, Conflict, Crime). Untuk pembacanya mengara pada masyarakat kelas bawah.

2.    Pers berdasarkan sirkulasinya
-  Pers Komunitas (community newspaper)
-  Pers Lokal (local paper)
-  Pers Nasional (national paper)
-  Pers Internasional (international paper)


Berita
a.    Pengertian berita
     Menurut Assgaf (1991:24), berita adalah ‘’laporan tentang fakta atau ide terkini, yang dipilih oleh staf redaksi suatu harian untuk disiarkan, yang dapat menarik perhatian pembaca, entah karena ia luar biasa, entah karena pentingnya atau akibatnya, entah pula karena ia mencakup segi-segi human interest seperti humor, emosi, dan ketegangan.’’
Nah, dari definisi ini, dapat dipahami bahwa tidak semua peristiwa adalah berita. Suatu peristiwa akan menjadi berita apabila peristiwa tersebut dilaporkan wartawan dan dimuat di media massa. Suatu laporan dimuat dimedia massa apabila ia dianggap punya nila berita (news value) dan dinilai layak untuk diberitakan.

b.    Jenis-jenis berita
1.     Berdasarkan sifat kejadian
-      Berita yang diduga (peringatan hari-hari besar, peristiwa yang sudah dijadwalkan)
-      Berita yang tidak diduga, di mana peristiwa terjadi secara tiba-tiba atau insidental, dan wartawan mendapat petunjuk dari masyarakat.

2.    Berdasarkan topik yang diangkat
Biasanya berita-berita dalam penerbitannya dikelompokkan berdasarkan topik yang diangkat lalu diletakkan pada halaman tertentu. Topiknya mencakup Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya, Kriminal, Olahraga, Pendidikan, Hiburan, Kehidupan, Perkotaan, dan sebagainya.

3.    Berdasarkan jarak kejadian dan publikasi
-      Berita internasional (luar negeri)
-      Berta nasional
-      Berita regional (tingkat provinsi)
-      Berita lokal (tingkat kabupaten/kota)

4.    Berdasarkan isi berita
-      Straight news (berita langsung) atau Hard news (berita keras)
-      Soft news (berita ringan/lunak
-      Features (karangan khas)
-      Comperehensive /indepth news (berita mendalam)
-      Investigative news (berita investigasi)

c.    News Value
Suatu peristiwa dipandang memiliki news value apabila mengandung satu atau beberapa unsur:
1. Significant  (penting)
Peristiwa itu kemungkinan mempengaruhi kehidupan orang banyak atau bisa jadi memiliki akibat terhadap kehidupan pembaca.
2. Magnitude (besar)
Peristiwa itu menyangkut angka-angka yang berarti bagi kehidupan orang banyak.
3. Timeliness (waktu)
Artinya peristiwa tersebut aktual, faktual, hangat, dan menyangkut hal-hal yang baru terjadi.
4.  Proximity (dekat)
Peristiwa/kejadian yang memiliki kedekatan dengan pembaca, baik secara geografis ataupun emosional.
5. Prominence (tenar)
Peristiwa tersebut menyangkut suatu hal atau orang terkenal atau mungkin sangat dikenal oleh pembaca.
6.  Human interest (manusiawi)
Peristiwa tersebut hendaknya memiliki hal-hal yang bisa menyentuh perasaan pembaca.

d.    Sumber berita
1.     Kantor Berita
2.    Press Release dan konferensi pers
3.    Liputan langsung
4.    Dokumentasi


Setelah kita membahas tentang Pers dan Berita, sekarang sampai pada pertanyaan :


Apa Beda Informasi dan Berita ?


Apa Beda Pers dan Sosmed ?


     Informasi dan Berita adalah dua kata yang berbeda. Menurut pengertian di atas, berita adalah kumpulan info yang telah dicek kebenarannya dan diverifikasi sebelum disampaikan pada masyarakan luas. Sedangkan, Informasi adalah kumpulan pesan atau potongan pesan awal yang disampaikan seseorang dan diterima oleh orang lainnya. 

Nah, sudah tahu kan apa bedanya berita dengan informasi?, kalau sudah, kita akan menemukan beda Pers dengan sosmed. Kalian bisa menemukan perbedaan pers dan sosmed dengan memperhatikan data tabel di bawah ini:
 

Produk Pers
Produk Medsos
Hasil/output
Berita
Info
Cara produksi
Kompetensi wartawan
Komunikasi siapa saja
Kerja
Tim redaksi, ada standarisasi
Individual
Batasan
Kode Etik Jurnalistik
Tidak ada
Pengelola
Badan Hukum
Bebas, memanfaatkan kemudahan teknologi
Identitas
Ada penanggungjawab dan alamat
Bisa dipalsukan
Cara penyampaian pesan
Media cetak, media online, tv, radio
Media sosial (twitter, facebook, instagram, line, path)
Sumber yang digunakan
Sumber resmi
Bisa resmi, bisa tidak jelas sumbernya atau hasil rekayasa.


Dari data tabel di atas, saya harap kalian sudah tahu perbedaan antara pers dan media sosial. Dari segi mana saja pers dan medsos itu berbeda.


Alhamdulillah, sepertinya kita sampai pada akhir pemabahasan. Karena rasanya tangan saya sudah terasa kesemutan hehe. Apa yang saya sampaikan di atas kurang lebih seperti apa yang dosen saya sampaikan. Saya minta maaf bila ada salah penulisan atau pemahaman. Kalian bisa menyampaikan kritik dan saran lewat komentar dibawah hihi. Terimakasih ... semoga apa yang saya tulis ini bermanfaat dan menambah wawasan kalian semua para pembaca. Akhir kalimat,

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh ...


*23/3/jurnalistikseharusnyapertemuanke-5
*pertemuanke-4nyatidakadakelas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bimbingan Karir Peserta Didik SD/MI

BAB II PEMBAHASAN A.   Konsep Dasar Bimbingan Karier Peserta Didik di MI/SD        Kari e r sering dimaknai identik dengan kenaika...