Pages

Jumat, 08 Juni 2018

Review Pertemuan kedua belas: Menyusun Berita Yang Baik




Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh ...

Alhamdulillah kembali bertemu dengan saya lewat tulisan ini. Nah, tidak usah berlama-lama, langsung saja kita masuk ke materi yang saya dapatkan ketika kuliah tanggal 2 Mei waktu itu. 

Sesuai dengan judul di atas, saya akan menyampaikan materi tentang menyusun berita. Beberapa pekan yang lalu dosen saya, bu Artika memberikan tugas pada teman-teman untuk menyusun berita. Hal pertama yang dilakukan adalah menyusun kerangka berita.  Bu Artika telah menjelaskan isi kerangka berita itu apa saja, seperti usulan topik, topik terpilih, angle, narasumber, dan daftar pertanyaan. Nah, tibalah saatnya untuk memprentasikan hasil wawancara dan diskusi kelompok kami. Secara keseluruhan hasil penyampaian wawancara oleh teman-teman, menurut bu Artika sudah cukup baik, hanya saja masih kurang mengerucut pada satu objek yang dibahas. Oleh karena itu minggu ini, kami diberi materi tentang cara menyusun berita yang baik. Sudah saya posting sebelumnya, jika kita membuat berita, pastikan ada unsur 5W + 1H dan ditambah dengan unsur Piramida Terbalik.

Unsur 5W+1H :



WHO – Pelaku atau Subjek, Siapa ?
WHAT – Peristiwa yang terjadi, Apa yang terjadi ?
WHEN – Waktu, Kapan terjadinya ?
WHERE –Tempat, Di mana terjadinya ?
WHY – Latar belakang suatu kejadian atau peristiwa
HOW – Lebih pada peristiwa yang mendetail, Bagaimana kejadiannya ? 

Kemudian, untuk dijadikan sebuah berita, unsur-unsur di atas di susun sesuai dengan aturan Piramida Terbalik.



Nah, hanya itu materi yang bisa saya sampaikan tentang cara menyusun berita yang baik menurut pada kaidah jurnalistik 5W+1H dan aturan Piramida Terbalik. Sampai jumpa pada postingan saya selanjutnya. Maaf bila ada penyampaian tulisan yang kurang dan salah.
Wassalamualaikum warahmatullahi Wabarakatuh...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bimbingan Karir Peserta Didik SD/MI

BAB II PEMBAHASAN A.   Konsep Dasar Bimbingan Karier Peserta Didik di MI/SD        Kari e r sering dimaknai identik dengan kenaika...